Di tengah meningkatnya popularitas minuman matcha, muncul paradoks yang mengkhawatirkan semakin tinggi permintaan, semakin sulit menemukan matcha yang benar-benar autentik dan berkualitas. Banyak produk di pasaran yang mengklaim menggunakan matcha premium, namun nyatanya rasa pahit berlebihan, warna kusam, serta penggunaan gula berlebih justru menghilangkan esensi matcha sebagai minuman sehat. Tren topping dan inovasi baru memang membuat matcha semakin menarik, tetapi seringkali hanya menutupi kualitas bahan yang kurang baik. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: apakah matcha yang kita nikmati hari ini masih setia pada tradisi dan kualitas aslinya?
Yottsu Matcha hadir sebagai inovasi minuman matcha ceremonial grade yang dipadukan dengan berbagai pilihan topping modern mulai dari tiramisu, banana pudding, ice cream, hingga sea salt cream. Berangkat dari kecintaan terhadap matcha yang kini berkembang menjadi gaya hidup di kalangan anak muda, empat pendiri Yottsu Matcha Waladun, Elbert, Deby, dan Gadis melihat peluang untuk menghadirkan matcha yang tidak hanya lezat dan autentik, tetapi juga lebih sehat. Untuk itu, Yottsu Matcha menggunakan stevia sebagai pemanis alami sehingga para penikmat matcha dapat menikmati rasa premium tanpa rasa bersalah.
Selain menawarkan minuman matcha berkualitas tinggi, Yottsu Matcha juga menghadirkan matcha whisking experience, memungkinkan pelanggan meracik matcha mereka sendiri menggunakan teknik tradisional Jepang. Pendekatan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih imersif, tetapi juga memperkuat nilai edukasi dan budaya matcha itu sendiri.
Melalui kombinasi rasa autentik, konsep sehat, dan pengalaman interaktif, Yottsu Matcha bertujuan untuk menghadirkan standar baru dalam penyajian matcha modern yang menjadikannya bukan sekadar minuman, tetapi bagian dari gaya hidup yang lebih mindful, premium, dan berkesan.
Target audience research Yottsu Matcha menunjukkan bahwa produk ini paling relevan bagi konsumen urban berusia 18–35 tahun—mahasiswa, pekerja muda, dan kelas menengah ke atas—di kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Survei YouGov (2025) menemukan bahwa 53% konsumen teh di Indonesia sudah familiar dengan produk berbasis matcha dan 43% rutin mengonsumsi teh hijau, menunjukkan tingginya awareness di pasar. Gen Z dan milenial menjadi segmen utama karena preferensi mereka terhadap minuman premium, sehat, dan estetik, serta kecenderungan mencoba produk viral. Audiens ini memiliki minat kuat pada kualitas, manfaat kesehatan, dan rasa autentik, serta willingness to pay tinggi 54% bersedia membayar hingga USD 3 per serving matcha premium. Dengan dorongan tren “healthy indulgence” dan kebutuhan alternatif kopi, Yottsu Matcha diposisikan sebagai brand matcha autentik yang praktis, premium, dan konsisten kualitasnya untuk gaya hidup urban muda Indonesia.
Gagasan Yottsu Matcha terinisiasi pada awal September 2025, kemudian dikembangkan melalui serangkaian proses ideasi dan validasi. Uji pasar pertama dilakukan pada 20 November saat acara BIFEST, di mana Yottsu Matcha berhasil menjual 36 cup hanya dalam empat jam, menunjukkan antusiasme konsumen yang sangat tinggi. Validasi berikutnya dijadwalkan pada 10–11 Desember di Entre Corner BINUS Alam Sutera, yang sekaligus menjadi lokasi pengembangan dan pengujian produk secara berkelanjutan.
Dari hasil survei awal, sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka tertarik dengan konsep Yottsu Matcha karena produknya menawarkan pengalaman yg berbeda, yaitu membuat matcha secara langsung melalui whisking. Selain itu, penggunaan matcha ceremonial grade dan stevia sebagai pemanis juga dianggap sesuai dengan kebutuhan anak muda yang ingin tetap hidup sehat. Meski begitu, ada beberapa masukan seperti harga yang dirasa cukup tinggi dan pilihan menu yang masih terbatas.
Ketika Yottsu Matcha mulai dijual di acara BIFEST, tanggapan pembeli cukup positif dan banyak yang menyukai rasa matcha yang kuat serta tampilan minuman yang menarik. Menu seperti Tiramisu Matcha dan Signature Matcha menjadi menu Best Seller di acara tersebut. Namun, pembeli juga memberikan beberapa saran, seperti menyediakan pilihan tingkat kemanisan, jenis susu yang lebih beragam, serta menambah varian menu. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa produk sudah cukup diterima oleh pasar, tetapi masih perlu pengembangan agar dapat memenuhi preferensi lebih banyak pelanggan.
Sebagai brand matcha premium, Yottsu Matcha menghadapi sejumlah tantangan penting yang memengaruhi proses pengembangan bisnis. Tantangan utama adalah edukasi konsumen, karena sebagian besar pasar Indonesia masih belum memahami perbedaan antara matcha premium, matcha kuliner, dan teh hijau biasa, sehingga perlu upaya komunikasi yang konsisten untuk menjelaskan kualitas, proses produksi, dan nilai produk. Selain itu, ketersediaan pasokan juga menjadi hambatan, terutama karena fluktuasi produksi matcha Jepang akibat iklim dan tingginya permintaan global, yang berdampak pada stabilitas harga dan kontinuitas stok. Tantangan lainnya muncul dari harga produk premium yang perlu disesuaikan dengan daya beli Gen Z dan milenial urban tanpa menurunkan kualitas. Keseluruhan tantangan ini menuntut Yottsu Matcha untuk membangun strategi pemasaran yang tepat, memperkuat rantai pasokan, dan menjaga positioning produk agar tetap relevan dan kompetitif di pasar Indonesia.
Yottsu Matcha akan memaksimalkan pengembangan produk pada tahun pertama melalui iterasi rasa yang konsisten, peningkatan standar penyajian, dan penciptaan signature topping sebagai pembeda. Strategi brand awareness difokuskan pada edukasi matcha, konten media sosial, kolaborasi KOL kecil, dan program komunitas untuk membangun loyalitas. Dari sisi operasional, penyusunan SOP, optimalisasi workflow, dan pelatihan staf menjadi prioritas agar bisnis siap memasuki fase scale-up. Validasi pasar melalui survei dan feedback akan terus dilakukan untuk mengarahkan inovasi produk serta menentukan lokasi ekspansi yang paling strategis. Dalam jangka panjang, Yottsu Matcha menargetkan posisi sebagai premium matcha experience brand melalui storytelling yang kuat, whisking experience, dan diversifikasi lini produk.
Melalui rangkaian proses ideasi, validasi, dan pengembangan produk yang dimulai sejak September 2025, Yottsu Matcha berhasil menunjukkan potensi besar sebagai brand matcha premium yang menggabungkan rasa autentik, konsep sehat, dan pengalaman interaktif. Hasil uji pasar di BIFEST serta validasi lanjutan di Entre Corner memperkuat bahwa minat konsumen terhadap ceremonial matcha terus meningkat, terutama ketika disajikan dengan pendekatan modern dan mindful. Berdasarkan temuan tersebut, berbagai langkah strategis telah dirumuskan mulai dari optimasi produk, penguatan brand awareness, standardisasi operasional, hingga persiapan ekspansi jangka panjang. Dengan fondasi data yang kuat dan visi yang jelas, Yottsu Matcha berada pada jalur yang tepat untuk berkembang menjadi brand matcha modern yang tidak hanya relevan secara bisnis, tetapi juga mampu membentuk pengalaman dan gaya hidup baru bagi para penikmat matcha di Indonesia.